Artikel Terkini

Jasa Layanan Menulis

Kami adalah Freelancer yang menawarkan jasa/layanan penulisan yang berkualitas dan bergaransi, serta dengan harga terjangkau untuk sebuah ko...

Rabu, 17 Juni 2020

Jangan 100% Percaya pada Orang yang Ahli dalam Hal Apapun. Karena Tetap Saja Dia Adalah Manusia Biasa yang Terkadang Bisa Saja Keliru

“Ketika Anda berinovasi, Anda harus siap bahwa orang-orang akan mengatakan Anda gila.”

-Arry Ellison-

 

Sulit rasanya menolak dan mengabaikan pendapat para pakar atau orang yang kita sebut sebagai ahli pada bidang tertentu. Sebagai sebuah contoh ketika saya dulu pernah berjualan madu lebah asli di kampus saya kuliah ada beberapa dosen saya yang berpendapat sinis. Ia mengatakan sulit menjual madu lebah, karena konsumen atau pembeli sudah sering katanya tertipu oleh agen penjual madu lebah dari daerah tempat saya tinggal. Katanya Ia sering tertipu oleh tukang penjual madu palsu (madu yang tercampur dengan gula merah atau sejenisnya).

Hati saya spontan membeku mendengar perkataannya sungguh menyakitkan. Seakan-akan Ia menilai saya sama dengan penjual madu yang lainnya. Ketika itu dengan perasaan kecewa sayapun menantangnya dengan melakukan tes keaslian pada madu itu. Saya ajak untuk membuktikan dengan menaruhnya di kulkas. Saya memberitahu kalau madu itu membeku berarti madu itu tidak asli.

Sudah sekian lama madu itupun saya keluarkan dari prizer kulkas lalu hasilnya madu itupun tetap utuh seperti keadaan semula. Dengan santainya Ia berkata tindakan itu tidak dapat membuktikan keaslian madu lebah. Sayapun membuktikannya dengan meneteskan cairan madu di atas tanah berdebu, membakar beberapa tetesan madu dengan sebatang korek api. Hasilnya tetap saja Ia tidak percaya dengan apa yang saya lakukan.

Lalu Ia menawari saya untuk tes di laboratorium, ya tentu saya menolak karena saya tahu modal untuk uji lab saja tidak punya pada waktu itu. Ia pun menertawakan saya dengan berkata” Apakah Anda takut kalau madu lebahnya ketahuan tidak asli? Hehehehe… sambil tertawa” karena saya merasa sedikit jengkel dengan konsumen yang seakan-akan menjatuhkan harga diri saya.

Sayapun menantangnya dengan tindakan konyol yaitu dengan taruhan. Terus terang saja, saya berani menantangnya taruhan karena madu lebah itu saya sendiri yang memanjatnya bersama paman di atas pohon. Saya berkata seperti ini “Jika madu lebah itu tidak asli saya akan membayarnya 5 kali lipat dari harga jual madu saat itu, dan jika madu lebah itu asli Ia harus bersedia membeli 1 jirigen madu lebah saya. Sontak saja Ia langsung berkata “itu enaknya di Anda, tidak enak di saya” lalu sayapun menjawabnya “ terserahlah” dan saya langsung berpamitan untuk pergi dari ruangan itu karena sudah bosan untuk meyakinkannnya.

Pada suatu hari, beberapa dosen, pegawai, dan teman-teman mahasiswa yang sudah pernah membeli madu langsung dari saya meminta madu yang sangat banyak. Sampai-sampai saya kehabisan stok di rumah. Bahkan salah satu dosen yang pernah menolak saya dulu itu pun ikut menelpon saya untuk membeli 2 botoh madu lebah. Mungkin Ia baru tahu reputasi saya sebagai penjual madu dari teman-temannya di kampus. Sayapun tertawa ketika membawakan 2 botol madu ke ruangannya.

Saya berikan Ia dengan penawaran spesial, saya berikan Ia menghabiskan madu itu dengan pembayaran dibelakang atau saat madu itu habis dikonsumsi. Iapun merasa senang, Ia menolak penawaran spesial itu. Entah kenapa, mungkin karena perasaan tidak enak Ia langsung membayar madu itu saat itu juga.

Dari sinilah saya belajar banyak hal kalau kita tidak perlu menelan mentah-mentah pendapat para pakar. Orang yang ahli pada bidang tertentu belum tentu bisa menilai sesuatu dengan tepat. Bukan saya berarti meremehkan para professional yang ahli dibidangnya. Namun ini penting kita ketahui bahwa, ambilah pendapat para pakar itu sebagai kekuatan dan referensi saja dalam bertindak. Andai saja saya percaya penuh pada pendapat salah satu dosen yang ahli kimia yang mengatakan saya tidak akan berhasil menjual madu lebah itu di kampus. Mungkin saja saya tidak akan punya modal dan keberanian untuk berkembang seperti sekarang ini.

Jadi jangan 100% percaya pada orang yang ahli dalam hal apapun itu. Karena tetap saja dia adalah manusia biasa yang terkadang bisa saja keliru dalam memprediksi atau menilai sesuatu. Lebih baik percayalah pada diri sendiri dan yakinlah pada diri sendiri.

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler