“Bergaul dengan orang yang berpikir negatif dengan sendirinya mendorong Anda jadi pemalas, gagal.”
-Anthony
Robbins-
Memang,, semua
orang pasti pernah mengalami kehidupan yang malang melintang. Kebanyakan dari
mereka itu adalah orang-orang yang dulunya belum bisa memahami diri, bahwa
hidup adalah sebuah perjuangan. Sebuah usaha yang harus terus menerus dilakukan
demi mencapai tujuan. Bukan hidup yang banyak menghadirkan keluhan, rasa selalu
ingin dibelaskasihi, mengaharapkan selalu bisa menerima dari orang lain bukan
mengharapkan bisa memberi. Sungguh itu mental yang dapat menghancurkan
kemandirian kita untuk berkembang. Seolah-olah tidak percaya pada kemampuan
diri kita sendiri jika kita tidak pernah sadar dengan potensi diri yang kita
miliki cukup kuat untuk menciptakan keberhasilan. Pribadi mandiri harus kita
bentuk sejak awal, dengan demikian kita akan menjadi terbiasa untuk hidup
mandiri dikemudian hari.
Mengapa kita
harus segera menjadi mandiri? Kalau orang tua kita kaya dan punya segalanya
yang berkelimpahan untuk apa kita mempersulit diri? Untuk apa kita menyibukan
diri? Pertanyaan itu terdengar tidak masuk akal bagi mereka yang sudah ada
dalam skup orang berkelimpahan harta. Tetapi yang terjadi sesungguhnya ialah,
telah banyak orang yang gagal meregulasi diri, mengatur diri untuk
menyelesaikan persoalan hidup yang dialami. Kemandirian bukan saja persoalan
uang, kemandirian bukan saja tentang hidup secara ekonomi. Namun kemandirian
ini adalah mentalitas hidup yang diharapkan bangsa ini untuk terus
dikembangkan, sehingga kita bisa menjadi generasi yang mempunyai leadership
yang tinggi dalam menyelesaikan persoalan segala persoalan. Kalau pribadi kita
mandiri, masyarakatpun akan menjadi mandiri, kalau masyarakat mandiri, maka
bangsa Indonesiapun akan tumbuh menjadi bangsa yang kuat karena memiliki warga
yang memilki mentalitas hidup yang kokoh, kuat, dan maju dalam pembangunan.
Saya mempunyai
seorang teman yang semangat juangnya layak untuk diceritakan pada buku ini.
Betapa kuatnya orang ini bekerja, betapa hebatnya orang ini melalui sisi-sisi
kehidupan yang penuh cobaan. Ia terbiasa memimpin sejak usianya sangat muda,
bahkan lebih muda dari saya pada saat itu. Hidupnya tergolong tidak punya
secara ekonomi, tapi apakah dia bermental pecundang ala mahasiswa yang 3K
(kuliah, kost, tidur). Saya rasa tidak, sewaktu sama-sama menempuh pendidikan
di bangku kuliah Ia banyak sekali melahirkan ide-ide brilian lewat tulisan dan
organisasi-organisasi kecil yang Ia bentuk di kampus. Ia banyak melahirkan
perubahan. Ia banyak menciptakan prestasi untuk diri dan teman-temannya saat
itu.
Sayapun tak
pernah malu belajar darinya, padahal Ia itu adik tingkat saya berselang 4
semester. Saya belajar mengelola kelompok organisasi darinya, saya belajar
menciptakan ide-ide cemerlang darinya seperti pada saat saya menulis buku ini.
saya belajar menciptakan karya hidup yang dikemudian hari diharapkan bisa
memberi manfaat positif kepada masyarakat luas. Bisa menjadi agen perubahan
untuk bangsa ini. Jangan pernah malu belajar dari orang lain!
Hari ini saya
hanya punya semangat, keberanian, dan modal keyakinan yang membuat saya selalu
bertahan. Ini yang membuat saya bisa hidup dalam sebuah kesederhanaan dan
kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Keluarga yang saya cintai adalah motivasi
untuk mengambil lompatan-lompatan menuju kesuksesan tertunda selanjutnya. Ayah
dan ibu selalu menjadi pemandangan yang tidak pernah bosan untuk dipandang di
koleksi foto saya. Daripada tidak punya semangat, tidak pernah melakukan
tindakan-tindakan kecil seperti yang dilakukan oleh teman saya, akan lebih baik
ketika kita bisa menjadi mereka yang tetap semangat untuk berjuang menatap masa
depan. Akan terus saya perjuangkan, walaupun harus menyakitkan!
Apapun
situasimu belajarlah, jangan pernah kehilangan pelajaran kehidupan. Selagi
masih hidup, teruslah bermimpi. Dikehidupan ini tidak ada manusia yang tidak
punya masalah. Siapapun orangnya dan apapun tingkatannya pasti selalu
berhadapan dengan masalah. Barack Obama, dulu adalah seorang pemuda yang
berjuang dari bawah, walaupun dia keturunan African American, yang memiliki
sejarah panjang menjadi warga negara kelas 2 di dalam sejarah Amerika. Ia
seolah menjadi mimpi yang menjadi kenyataan yang diilhami oleh tokoh pejuang persamaan
hak Martin Luther King Jr, yang berjuang menegakkan azas persamaan hak. Obama telah memutar balikkan wajah peradaban
dunia dengan mendudukkan diri sebagai The First African American President in
American History. Ia berani melewati berbagai krisis dalam hidupnya, Ia adalah
salah satu figur seorang pemimpin yang pantas diakui dunia.
Rekan-rekan
muda, mari kita bangkit dan berdiri, serta mulai jeli melihat
kesempatan-kesempatan emas apakah yang Tuhan sedang berikan kepada kita lewat
setiap krisis yang kita alami? Seperti yang saya katakan di awal buku ini,
mungkinkah Tuhan sedang membentuk karakter kita? Mungkinkah Tuhan sedang
melipatgandakan kompetensi kita sebagai calon-calon pemimpin masa depan
Indonesia bahkan dunia? Maukah Anda?
Perlu juga
kita ketahui, memang betul Bill Gates sukses bukan karena pendidikan (formal)
yang menyandang gelar, juga Purdi E Chandra mendirikan Primagama padahal belum
lulus kuliah. Tetapi harap diingat bahwa hanya satu diantara seribu atau
berjuta orang yang seperti mereka. Mereka harus diperlakukan sebagai anomali
dalam sebuah kejadian, mereka bukanlah suatu kebetulan saja. Artinya sukses
yang diperoleh pasti ada hubungannya dengan belajar yang Ia tempuh walau bukan
di bangku sekolahan atau Universitas.
Kemampuan teknis
adalah hard skill yang dipelajari di kelas dan di laboratorium. Mereka yang
belajar dengan rajin, giat, dan tekun akan memperoleh kemampuan teknis yang
baik, dicerminkan salah satunya dengan pencapaian nilai yang tinggi dan jujur.
Contohnya adalah kemampuan membuat sebuah model. Perusahaan dapat dengan segera
melihat apakah seorang calon karyawan benar-benar dapat membuat model pada saat
diuji. Masalahnya, mempunyai kemampuan teknis yang tinggi saja tidaklah cukup
Anda perlu belajar lebih banyak lagi dari berbagai sumber salah satunya adalah
melalui buku dan pengalaman hidup orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar