“Tak mungkin
hidup tanpa gagal dalam suatu hal, kecuali Anda hidup dengan sangat hati-hati
sehingga mungkin Anda tak pernah hidup sama sekali. Dalam hal ini, Anda gagal
sejak awal”
-
J.K Rowling –
Pelajar yang tidak pintar itulah penilaian terhadap diri saya sendiri semasa duduk di bangku sekolah. Saya pernah beberapa kali merasa cemas di sekolah
lantaran tidak pernah merasa siap untuk belajar, karena jujur saja di rumah
saya jarang belajar. Waktunya lebih banyak digunakan untuk bekerja di ladang
saat itu. Untung saja saat itu saya tidak terus merasa cemas. Saya berusaha
untuk melewati berbagai tekanan ekonomi itu. Banyak membaca buku walaupun waktu
itu sambil menggembala sapi, terkadang juga sambil menyiram di bawah kebun
anggur. Hal ini saya ceritakan dengan tidak ada sedikitpun ada maksud untuk
mendapat belaskasihan Anda. Tetapi saya hanya ingin berpesan, jangan pernah
cemas dengan kehidupan Anda saat ini. Tetaplah
memiliki prinsip I can do it!
Pada kehidupan sekarang saya sangat sependapat dengan Prof. Rhenald Khasali
seorang pakar yang ahli dalam bidang manajemen ini pernah mengungkapkan bahwa,
tidak ada sesuatu yang tidak mungkin bisa dicapai bagi siapapun yang berjuang.
Berdisiplinlah maka apapun yang Anda anggap mustahil untuk dicapai, ternyata menjadi
sebuah kenyataan pada masa sekarang. Inilah
pemikiran Prof. Rhenald Khasali yang
selalu saya simpan sebagai catatan dalam hidup ini. Saya percaya beliau sangat
luar biasa meskipun beliau sendiri pernah tinggal di kelas, namun beliau saat
ini berhasil menjadi Guru besar bidang Manajamen di Universitas Indonesia.
Cerita berikutnya saya pernah memiliki
seorang guru yang kemampuan memotivasi siswanya cukup luar biasa, guru ini
mempunya keterampilan paedagogi (kemampuan
mendidik) yang hebat, guru ini kerap memberikan pujian-pujian dan penghargaan
kepada seluruh siswa tanpa pandang bulu baik itu siswa pintar, kurang pintar,
bahkan dengan anak nakal sekalipun. Sosok guru ini penyabar, penyayang dan
belum pernah saya melihat guru ini berhenti memuji-muji siswanya sampai
sekarang. Guru ini sering memotivasi siswa dengan berkata “anak-anak ketahuilah
bahwa banyak sekali anak-anak yang pintar-pintar di Negeri ini, tapi jangan
sekali-kali merasa puas ya.. “ maaf bu, kenapa bisa begitu? tanya saya. Dengan
muka berseri-seri guru itu pun menjawab dengan memberikan jawaban lewat cerita,
dan mengutarakan sebuah kalimat motivasi yang masih melekat dalam ingatan saya
sampai sekarang. Ia berkata “anak-anaku ketika kamu merasa puas dengan
kepintaran yang kamu miliki sekarang sesungguhnya itu adalah kegagalan” kenapa
kok begitu bu? Tanya salah satu teman yang duduk di samping saya. Bu gurupun
menjawab” anak-anaku,,kamu tidak akan pernah berhenti belajar sampai kapanpun
itu, kamu akan terus diharuskan untuk belajar, belajar itu adalah kewajiban,
belajar itu adalah yadnya
(pengorbanan tulus ikhlas) kepada Tuhan. Ilmu yang kamu peroleh akan kamu
gunakan dalam kehidupan masyarakat dan masa depanmu bersama keluarga kecilmu
nanti.
Sungguh luar biasa, kata
itulah yang menjadikan saya tetap belajar tanpa henti sampai sekarang. Saat
saya semestinya memperoleh nilai nol besar yang pada saat itu disebut sebagai
telur bebek dalam salah satu mata pelajaran, ternyata guru ini tidak menuliskan
angka nol itu di kertas kerja saya, namun semacam tanda tangan dan berisi
catatan kecil di bawahnya ”kamu adalah anak yang berprestasi, belajar terus dan
jangan pernah berhenti untuk belajar ya..”. Saat pulang sekolah sayapun
merenung dalam kamar kecil yang beralaskan tanah berdebu dan berdinding daun
kelapa. Kala itu, guru ini tidak mengajar saya tentang pelajaran saja, guru ini
mendidik saya untuk berhasil, guru ini mengajarkan saya untuk bertahan dan
berjuang dalam kondisi apapun. Sungguh kreatifnya guru itu mendidik.
Ketika Anda merasa bodoh, maka janganlah menyerah,
janganlah bersedih. Sesungguhnya Tuhan membekali Anda kelebihan lain dalam hidup ini. Saya berbicara seperti ini apakah saya
sudah layak menjadi contoh sebagai orang bodoh yang sukses? Mungkin tidak bagi Anda, tetapi secara jujur
harus saya akui bahwa dengan semangat juang yang tinggi dari masa kecil saya
telah dapat membuat perubahan-perubahan dalam kehidupan. Dulunya yang masih
hidup tergantung pada upah harian yang tidak menentu bahkan sangat kecil, kini
telah meningkat menjadi lebih baik. Dulunya yang tinggal di rumah yang tidak
layak huni, kini mampu punya rumah sederhana di sebuah kawasan pedesaan di Bali yang asri dan memiliki
lingkungan yang bagus untuk membesarkan anak-anak bersama istri nantinya. Itulah semangat soft skill, jangan menyerah ketika
merasa bodoh. Banyak orang yang sukses karena memiliki soft skill yang tinggi bukan karena dia sangat pintar. Mari
renungkan..! Inilah kekuatan kata atau keyakinan yang memberdayakan. I can do it.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar