(I Gustu Ngurah Anom: BOS
Krisna Oleh-oleh yang putus sekolah)
Siapa yang tidak pernah
mendengar Krisna Bali? Krisna Bali
adalah pusat oleh-oleh asli Bali yang sangat terkenal. Dibalik kesuksesan
tempat itu ada kisah yang cukup menginspirasi dari sang pemilik. Kalau Anda ke
Bali, salah satu sentra penjualan oleh-oleh yang sangat populer disana adalah
Krisna. Tapi tahukah Anda bahwa pemilik toko yang selalu ramai itu adalah
seorang pria yang pendidikannya hanya tamat SMP? I Gusti Ngurah Anom namanya,
atau lebih akrab dipanggil Ajik Cok.
Beliau lahir dan dibesarkan
di daerah Tangguwisia, sebuah desa kecil di kecamatan Seririt, kabupaten
Buleleng, Bali. Ajik Anom adalah anak bungsu dari 7 bersaudara yang hidup
sangat dekat dengan kemiskinan dalam keluarga petani. Saat hari kelulusan tiba,
beliau dinyatakan lulus SMP dan dapat melanjutkan studinya di SMA yang berjarak
3 km dari rumahnya. Tetapi saat sedang menempuh studinya sang ayah memintanya
untuk berhenti karena keadaan ekonomi keluarganya yang kekurangan. Karena
kejadian itu beliau merasa tidak diperlakukan dengan adil seperti
kakak-kakaknya. Akhirnya beliau pergi dari rumah dengan truk menuju Denpasar.
Setibanya di Denpasar beliau melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki
dengan keadaan kelaparan yang tidak dihiraukannya. Dia mendapatkan minum dari
air sungai yang mengalir. Hingga akhirnya beliau memutuskan untuk beristirahat
di depan Pos satpam Hotel Rani.
Disana Ia melakukan aksi
bersih-bersih dengan memunguti sampah di sekitar gardu pos. Ia melakukan itu
hanya untuk menunjukkan tekad untuk bekerja dan berusaha menunjukkan
keberadaannya disana. Hingga akhirnya aksi itu dilihat langsung oleh pemilik
Hotel Rani dan menghampirinya. Dikesempatan itu beliau meminta izin agar
diperbolehkan menetap di pos satpam dan berjanji akan menjaga keamanan dan
kebersihan di sana. Selama bekerja di sana beliau juga membantu mencuci
kendaraan para tamu di Hotel Rani hingga setiap harinya beliau mengumpulkan
uang tidak kurang dari Rp 2500 per harinya. Jumlah yang cukup besar saat itu.
Hampir 2 tahun beliau melakukan itu. Namun seiring waktu berjalan, fisiknya
tidak mendukung karena reumatik akibat terlalu sering bergumul dengan air.
Akhirnya beliau menumpang
tinggal di rumah pamannya yang mempunyai konveksi kecil-kecilan. Lalu beliau
menemui pemilik Konfeksisi Sidharta yang selalu memberikan pekerjaan jahitan di
konfeksi pamannya. Melihat kesungguhan beliau akhirnya Pak sidharta, pemilik
Konfeksi Sidharta memberikan kesempatan kepada beliau untuk menjadi pegawainya
dengan tugas pertama sebagai pekerja lapangan mengantar dan mengambil keperluan
jahitan. Hingga akhirnya beliau menikah dan membuka usaha konfeksi sendiri
bersama istrinya. Lambat laun usaha konfeksinya mendapat banyak order dari
pabrik, hotel, dan lain-lain. Dengan tekad memperluas bisnisnya, akhirnya
beliau membuka toko baju kaos dan memberikan trade mark usaha konfeksinya
dengan nama Cok Konfeksi yang berada tak jauh dari gedung Art Center yang
berperan sebagai pusat kegiatan pesta seni dan budaya Bali.
Dalam jangka waktu yang
sebentar Cok Konfeksi berhasil dianggap sebagai salah satu industri besar di
Bali. Setelah usaha konfeksinya berhasil, beliau berinisiatif membuat sentral
usaha yang memanfaatkan arus wisatawan yang berkunjung ke Bali. Akhirnya beliau
membuka pusat oleh-oleh Bali yang bernama Krisna Oleh-Oleh Khas Bali yang
menjual berbagai pernak-pernik khas bali seperti aneka cemilan, kaos anak, kaos
dewasa, batik, aksesoris pria dan wanita, lukisan, bedcover, kain pantai,
kerajinan kayu, alas kaki hingga frame foto beserta beragam kaos made in Cok
Konfeksi. Konsepnya sederhana. Pusat oleh-oleh didirikan di dekat pusat
kesenian. Tiap toko harus memiliki parkir yang luas supaya pelanggan puas.
Total, Beliau sudah memiliki 1.500 karyawan di belasan outlet Krisna. Karena
ketekunan dan kerjakerasnya saat ini Bapak I.G.N Anom telah mendirikan 5 cabang
Outlet krisna di Bali. Banyak yang bisa kita ambil dari perjuangan beliau
hingga bisa menjadi pengusaha yang sukses yang di awali dengan kerja keras.
I Gusti Ngurah Anom
Pengusaha Sukses dari Bali yang kisah - kisah suksesnya dimulai dari bara
amarah anak yang minggat dari rumah orang tua. Kisah Suksesnya dimulai dari Nol
alias tidak berbekal apa saat merantau menuju denpasar tanpa persiapan
menghadapi dunia baru. Gusti Ngurah Anom yang sekarang terkenal memiliki 12
Gerai pada saat tahun 2013 yang lalu. Yang mana awal usahanya dimulai dari nol,
tanpa berbekal apa-apa. Lini bisnis Krisna saat ini bahkan sudah merambah ke
sektor lain, yaitu rumah makan, properti, spa, hingga penyewaan mobil mewah.
Sukses menjadi pengusaha tak membuat Anom lupa akan sekelilingnya. Ia aktif
membina pengusaha kecil menengah. Salah satunya Ngurah Padma Wisnu. Dengan
modal awal Rp 100 juta pada tahun 2004, ia kini sudah bisa meraih penghasilan Rp
80 juta per bulan dengan mempekerjakan 100 orang lebih karyawan.
Berani, tekun, dan tekad
yang kuat untuk sukses menjadi kunci keberhasilan Ajik Cok. Tingkat pendidikan
bukanlah satu-satunya cara untuk meraih sukses hidup. Jika Anda bisa fokus dan
berkomitmen seperti Ajik Cok untuk mendapatkan tujuan apa yang benar-benar anda
inginkan, maka total improvement adalah strategi yang dapat Anda gunakan. Ajik
Cok telah berhasil memberdayakan dirinya secara total, Ia telah berhasil
meng-imvrovement hidupnya melalui sikap yang penuh kesabaran, kekuatan,
ketangguhan, dan mengedepankan tindakan. Ajik Cok berhasil menerapkan langkah
konkrit dan tindakan nyata, sehingga Ia telah terbukti berhasil menjadikan
seseorang yang dapat meraih impian terbesar hidupnya meskipun tidak punya
ijasah tinggi dan nol modal. Dan sekali lagi Anda harus percaya bahwa, tingkat
pendidikan bukanlah satu-satunya cara untuk meraih sukses hidup!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar