Artikel Terkini

Jasa Layanan Menulis

Kami adalah Freelancer yang menawarkan jasa/layanan penulisan yang berkualitas dan bergaransi, serta dengan harga terjangkau untuk sebuah ko...

Selasa, 25 Agustus 2020

Awalnya Raja Miskin Sekarang Raja Oleh-oleh

 


            (I Gustu Ngurah Anom: BOS Krisna Oleh-oleh yang putus sekolah)


Siapa yang tidak pernah mendengar Krisna Bali?  Krisna Bali adalah pusat oleh-oleh asli Bali yang sangat terkenal. Dibalik kesuksesan tempat itu ada kisah yang cukup menginspirasi dari sang pemilik. Kalau Anda ke Bali, salah satu sentra penjualan oleh-oleh yang sangat populer disana adalah Krisna. Tapi tahukah Anda bahwa pemilik toko yang selalu ramai itu adalah seorang pria yang pendidikannya hanya tamat SMP? I Gusti Ngurah Anom namanya, atau lebih akrab dipanggil Ajik Cok.

Beliau lahir dan dibesarkan di daerah Tangguwisia, sebuah desa kecil di kecamatan Seririt, kabupaten Buleleng, Bali. Ajik Anom adalah anak bungsu dari 7 bersaudara yang hidup sangat dekat dengan kemiskinan dalam keluarga petani. Saat hari kelulusan tiba, beliau dinyatakan lulus SMP dan dapat melanjutkan studinya di SMA yang berjarak 3 km dari rumahnya. Tetapi saat sedang menempuh studinya sang ayah memintanya untuk berhenti karena keadaan ekonomi keluarganya yang kekurangan. Karena kejadian itu beliau merasa tidak diperlakukan dengan adil seperti kakak-kakaknya. Akhirnya beliau pergi dari rumah dengan truk menuju Denpasar. Setibanya di Denpasar beliau melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki dengan keadaan kelaparan yang tidak dihiraukannya. Dia mendapatkan minum dari air sungai yang mengalir. Hingga akhirnya beliau memutuskan untuk beristirahat di depan Pos satpam Hotel Rani.

Disana Ia melakukan aksi bersih-bersih dengan memunguti sampah di sekitar gardu pos. Ia melakukan itu hanya untuk menunjukkan tekad untuk bekerja dan berusaha menunjukkan keberadaannya disana. Hingga akhirnya aksi itu dilihat langsung oleh pemilik Hotel Rani dan menghampirinya. Dikesempatan itu beliau meminta izin agar diperbolehkan menetap di pos satpam dan berjanji akan menjaga keamanan dan kebersihan di sana. Selama bekerja di sana beliau juga membantu mencuci kendaraan para tamu di Hotel Rani hingga setiap harinya beliau mengumpulkan uang tidak kurang dari Rp 2500 per harinya. Jumlah yang cukup besar saat itu. Hampir 2 tahun beliau melakukan itu. Namun seiring waktu berjalan, fisiknya tidak mendukung karena reumatik akibat terlalu sering bergumul dengan air.

Akhirnya beliau menumpang tinggal di rumah pamannya yang mempunyai konveksi kecil-kecilan. Lalu beliau menemui pemilik Konfeksisi Sidharta yang selalu memberikan pekerjaan jahitan di konfeksi pamannya. Melihat kesungguhan beliau akhirnya Pak sidharta, pemilik Konfeksi Sidharta memberikan kesempatan kepada beliau untuk menjadi pegawainya dengan tugas pertama sebagai pekerja lapangan mengantar dan mengambil keperluan jahitan. Hingga akhirnya beliau menikah dan membuka usaha konfeksi sendiri bersama istrinya. Lambat laun usaha konfeksinya mendapat banyak order dari pabrik, hotel, dan lain-lain. Dengan tekad memperluas bisnisnya, akhirnya beliau membuka toko baju kaos dan memberikan trade mark usaha konfeksinya dengan nama Cok Konfeksi yang berada tak jauh dari gedung Art Center yang berperan sebagai pusat kegiatan pesta seni dan budaya Bali.

Dalam jangka waktu yang sebentar Cok Konfeksi berhasil dianggap sebagai salah satu industri besar di Bali. Setelah usaha konfeksinya berhasil, beliau berinisiatif membuat sentral usaha yang memanfaatkan arus wisatawan yang berkunjung ke Bali. Akhirnya beliau membuka pusat oleh-oleh Bali yang bernama Krisna Oleh-Oleh Khas Bali yang menjual berbagai pernak-pernik khas bali seperti aneka cemilan, kaos anak, kaos dewasa, batik, aksesoris pria dan wanita, lukisan, bedcover, kain pantai, kerajinan kayu, alas kaki hingga frame foto beserta beragam kaos made in Cok Konfeksi. Konsepnya sederhana. Pusat oleh-oleh didirikan di dekat pusat kesenian. Tiap toko harus memiliki parkir yang luas supaya pelanggan puas. Total, Beliau sudah memiliki 1.500 karyawan di belasan outlet Krisna. Karena ketekunan dan kerjakerasnya saat ini Bapak I.G.N Anom telah mendirikan 5 cabang Outlet krisna di Bali. Banyak yang bisa kita ambil dari perjuangan beliau hingga bisa menjadi pengusaha yang sukses yang di awali dengan kerja keras.

I Gusti Ngurah Anom Pengusaha Sukses dari Bali yang kisah - kisah suksesnya dimulai dari bara amarah anak yang minggat dari rumah orang tua. Kisah Suksesnya dimulai dari Nol alias tidak berbekal apa saat merantau menuju denpasar tanpa persiapan menghadapi dunia baru. Gusti Ngurah Anom yang sekarang terkenal memiliki 12 Gerai pada saat tahun 2013 yang lalu. Yang mana awal usahanya dimulai dari nol, tanpa berbekal apa-apa. Lini bisnis Krisna saat ini bahkan sudah merambah ke sektor lain, yaitu rumah makan, properti, spa, hingga penyewaan mobil mewah. Sukses menjadi pengusaha tak membuat Anom lupa akan sekelilingnya. Ia aktif membina pengusaha kecil menengah. Salah satunya Ngurah Padma Wisnu. Dengan modal awal Rp 100 juta pada tahun 2004, ia kini sudah bisa meraih penghasilan Rp 80 juta per bulan dengan mempekerjakan 100 orang lebih karyawan.

Berani, tekun, dan tekad yang kuat untuk sukses menjadi kunci keberhasilan Ajik Cok. Tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya cara untuk meraih sukses hidup. Jika Anda bisa fokus dan berkomitmen seperti Ajik Cok untuk mendapatkan tujuan apa yang benar-benar anda inginkan, maka total improvement adalah strategi yang dapat Anda gunakan. Ajik Cok telah berhasil memberdayakan dirinya secara total, Ia telah berhasil meng-imvrovement hidupnya melalui sikap yang penuh kesabaran, kekuatan, ketangguhan, dan mengedepankan tindakan. Ajik Cok berhasil menerapkan langkah konkrit dan tindakan nyata, sehingga Ia telah terbukti berhasil menjadikan seseorang yang dapat meraih impian terbesar hidupnya meskipun tidak punya ijasah tinggi dan nol modal. Dan sekali lagi Anda harus percaya bahwa, tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya cara untuk meraih sukses hidup!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler