(Sumber gambar: https://wartaindo.news) |
Salah
satu keinginan yang biasanya jarang dicita-citakan oleh setiap orang, selain
menjadi dokter, pengusaha, dosen, guru, dan pegawai kantoran adalah menjadi
petani. Padahal menjadi seorang petani apabila kita mampu berkomitmen dan fokus
pada tujuan yang kita harapkan, maka menjadi petanipun bisa menjadi salah satu
jalan untuk mendatangkan keberhasilan yang jauh lebih dari profesi yang ada.
Keberhasilan baik dalam bentuk finansial maupun kesejahteraan lainnya. Apa yang
salah dengan pekerjaan menjadi seorang petani? Kenapa sedikit sekali orang yang
ingin berkecimpung dalam pertanian?
Mungkin
saja karena pekerjaan sebagai seorang petani kurang bergengsi. Terlihat kotor
karena setiap hari berkutat dengan tanah atau lumpur di sawah. Namun coba
berpikir sekali lagi Anda adalah Sarjana pertanian yang sudah sepatutnya ahli
dalam mengembangkan segala potensi pertanian, kenapa lebih memilih sibuk
mencari lowongan pekerjaan kemana-mana? Daripada Anda mondari-mandir tidak
jelas, apakah tidak sebaiknya menggarap lahan-lahan tidur dikawasan Anda?
Pertanyaan ini juga berlaku untuk Anda yang tamatan Sarjana pendidikan, Sarjana
ekonomi, dan lulusan Perguruan tinggi lainnya. Untuk apa ilmu yang telah Anda
dapatkan di Kampus jika hanya setelah lulus berakhir dalam situasi sibuk
mencari lowongan pekerjaan?
Saya
ambil contoh di Bali, lulusan Perguruan Tinggi yang menganggur khususnya
diploma dan Sarjana justru mengalami peningkatan. Seperti yang sudah saya
paparkan di awal, pengangguran itu terjadi karena mereka “dimakan” gengsi.
Pengamat mengakui lulusan Sarjana Perguruan tinggi masih banyak yang cengeng
dan dimakan oleh gengsi dalam memilih pekerjaan. Mereka cenderung memilih
mencari kerja, bukan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Ironisnya, hampir
sebagian besar orang ingin menjadi sukses dikemudian hari. Namun ketika diminta
memilih, sebagian besar lebih memilih untuk menjadi pekerja yang sukses atau
top eksekutif daripada menjadi wirausaha atau petani yang sukses.
Melihat kondisi itu, salah
satu kegiatan pemberdayaan kegiatan pertanian yang perlu dilakukan oleh
pemerintah adalah memberikan solusi yang komprehensif. Upaya ini dilakukan
sekaligus untuk menghindarkan generasi muda terjerumus dalam tindakan kriminal
akibat tidak memiliki pekerjaan. Saat ini kita perlu mengembangkan teknologi
pertaniaan modern untuk meningkatkan kesejahteraan. Selain itu, pemikiran atau
mindset untuk menjadi petani yang berhasil juga perlu kita pupuk sejak dini.
Kita lah yang bertanggung jawab atas keberhasilan kita sendiri. Jangan menjadi
petani yang biasa-biasa saja, jadilah petani yang luar biasa. Anda yang sudah
mempunyai ilmu dan pengalaman baik dalam bidang pertanian, kembangkanlah
inovasi Anda sampai berhasil. Tidak bisa kita bertani secara konvensional saja
terus menerus. Dulu Negara Thailand belajar bertani ke Indonesia, namun
pertanian mereka sekarang jauh lebih maju dibandingkan Indonesia saat ini.
Jadilah petani, berjuanglah sampai berhasil. Petani adalah pekerjaan mulia.
Jangan dimakan gengsi oleh Ijasah Sarjanamu!. Jadilah Petani yang terdidik dan
modern.
Baca juga: Luncurkan Gerakan Tani Milenial, Kementan Rangkul 4 Juta Santri Bangun Pertanian
Baca juga: Luncurkan Gerakan Tani Milenial, Kementan Rangkul 4 Juta Santri Bangun Pertanian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar