“Masa depan tidak dapat diramalkan, namun dapat ditemukan. Kemampuan kita untuk menemukan masa depanlah yang memberi kita harapan dan menjadikan diri kita seperti yang kita inginkan”
-Dennis Gabor-
Banyak
hal bisa menjadi faktor seseorang bisa gagal atau tidak dapat meraih kesuksesan
yang diharapkan, beberapa hal diantaranya ialah sifat malas, tidak mau kerja
keras, selalu berusaha menggunakan cara paling mudah, cepat dan hemat waktu
namun ingin mendapatkan penghasilan paling banyak. Kurang melakukan
pengembangan diri, jarang membaca buku penunjang, mendengar kaset edukatif,
seminar, mengumpulkan informasi baru dan latihan lain-lain.
Seseorang
yang hanya ingin memperoleh senangnya keberhasilan tanpa pernah merasakan
sakitnya penolakan tidak akan pernah berhasil dalam jangka panjang. Tanpa
pernah merasakan perasaan ditolak sebagai hal yang paling menyakitkan, maka
hidup kita akan datar-datar saja. Saya sering melihat mereka melakukan hal-hal
besar dalam hidupnya, tetapi mundur pada menit-menit terakhir dalam hidupnya.
Mereka berakhir dengan perasaan yang cemas, jika dirinya melanjutkan hal ini
maka akan mengalami sesuatu yang menyakitkan.
Seseorang
bisa saja gagal karena tidak memiliki kesungguhan atau komitmen untuk sukses.
Mudah putus asa dan menyerah pada waktu menghadapi rintangan. Bersikap sombong
dan menganggap diri sendiri paling hebat dan berhenti belajar. Setelah mendapat
ijazah dengan nilai terbaik dari kampusnya lalu Ia mengira itulah sukses yang
sesungguhnya.
Dalam
hidupnya Ia juga tidak ada tujuan atau goal yang tepat, tidak tahu apa yang
diinginkan dalam hidup. Tidak pernah mencatat tujuan, hanya di kepala saja,
tidak di kertas sehingga goal
visualizationnya menjadi lemah karena tanpa menggunakan media apapun untuk
mengingatnya. Pergaulannya cenderung membatasi diri, ia menganggap tak berhak
sukses dengan berbagai alasan, terlalu tua, tidak mempunyai modal, faktor
bawaan keluarga, dan tempat dianggap tidak memungkinkan. Tidak ada tindakan
yang efektif. Ia terlalu banyak rencana, tidak ada tindakan alias NATO (No
Action Talk Only), bahkan parahnya lagi tidak ada satu tindakanpun yang
dilakukan.
Seperti
yang telah saya tulis pada bab sebelumnya. Hidup ini tidak akan pernah bebas
dari resiko. Meskipun Anda telah memilih tujuan yang benar dan strategi yang
paling baik sekalipun. Anda akan tetap ada kemungkinan menabrak sana sini dalam
perjalanan. Akan ada banyak gangguan dan teror dari orang-orang pesimis di
sekitar Anda.
Saat
ini Anda hanya perlu memusatkan pandangan Anda pada tujuannya, bukan
lintasannya. Teruslah menekan pedal gas Anda menuju puncak paling jauh menurut
keyakinan Anda. Jangan terpengaruh dengan kerikil-kerikil kecil yang berserakan
di jalan, jangan melepas kendali karena ramalan yang buruk oleh dukun kemarin
malam. Teruslah belajar, satu-satunya orang yang tidak pernah gagal adalah
orang yang tidak pernah berbuat.
Memang
benar jika Anda pintar secara akedemik, maka Anda akan lebih besar memiliki
peluang untuk sukses. Namun disisi lain ada banyak yang memiliki potensi
akademik yang bagus, kenyataannya sulit juga mendapat apa yang dicita-citakan.
Orang yang berkemampuan kognitif tinggi tak diragukan lagi, ia akan mampu lulus
menempuh kuliah sampai S2 di Universitas terbaik dengan IPK tinggi. Tetapi,
apakah semua itu mampu diaplikasikan dalam dunia kerja yang nyata yang menuntut
setiap orang harus bisa serba kreatif, inovatif, perubahan-perubahan yang serba
cepat, adaptif, kerja keras, praktis, dan sebagainya? Saya rasa prestasi itu
tidak seluruhnya menjamin.
Tidak
ada yang menjamin Anda akan sukses. Terkadang lulusan Perguruan tinggi juga
kualitasnya bisa tidak tahu apa-apa di dunia kerja dibanding lulusan bukan
Perguruan tinggi. Sebagai buktinya telah banyak saya temukan sebagaian besar
Owner sebuh perusahaan-perusahaan besar ternyata dimiliki oleh siswa yang
dulunya adalah bekas dropout, tamat SD ataupun SMP. Oleh karena itu, saya
tegaskan sekali lagi hanya diri sendirilah yang akan bertanggung jawab dengan
tindakan kita, dengan mimpi besar kita, dengan cita-cita kita, dengan segala
resiko hidup, dengan segala keadaan yang terkadang naik turun itu. Hanya Anda
yang dapat mengendalikan dan memberdayakan diri Anda untuk meraih masa depan.
Sekali lagi tidak ada yang menjamin Anda akan sukses, kecuali diri Anda
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar