Artikel Terkini

Jasa Layanan Menulis

Kami adalah Freelancer yang menawarkan jasa/layanan penulisan yang berkualitas dan bergaransi, serta dengan harga terjangkau untuk sebuah ko...

Rabu, 08 April 2020

Orang Suskses ditemani oleh Istri-istri Berhati Gajah

(Sumber Gambar: https://asset.kompas.com/crop)

Gajah adalah makhluk hidup sama seperti kita. Semua makhluk hidup memiliki perasaan, tapi hanya manusia yang bisa berbicara dan mengungkapkannya dengan kata-kata. itulah kelebihan manusia dibandingkan makhluk lainnya


Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna harus bersyukur bahwa kita diberikan akal pikiran, logika, hati nurani, dan rasa cinta serta bisa mengatakannya dengan kata-kata yang sempurna pada mereka yang kita sayangi. 

Kesetiaan mahal harganya, kesetiaan kini langka adanya, dan kisah kesetiaan Gajah ini mengingatkan kita tentang arti setia yang sesungguhnya.

Dikisahkan ada seekor Gajah di wilayah Afrika mendatangi mayat Gajah lain dengan wajah sendu dan langkah lemas tak bersemangat. Gajah tak bisa berbicara untuk mengungkapkan hatinya, tak bisa juga berpikir seperti manusia. 

Namun gajah itu terlihat dari pandangan kita bisa merasakan betapa beratnya kehilangan teman, pasangan hidupnya. Dan ketika gajah harus sadar untuk memulai hidup lagi, sendirian tanpa ada yang menemani.

Gajah ini tetap setia menunggui mayat temannya yang sudah siap disantap oleh hewan-hewan buas di wilayah itu.

Gajah ini juga sudah siap diincar oleh orang-orang yang akan mengambil gadingnya untuk diperjual belikan.

Cara mengambil gading Gajah itu sangat kejam bahkan membuat kepala Gajah putus. sungguh tak berperikebinatangan.

Tidak ingin mayat teman gajah dimakan oleh hewan lain atau diambil gadingnya, Gajah yang masih hidup itu menunggui mayat Gajah yang mati itu sampai akhir.

Gajah itu mengelus mayat Gajah dengan belalainya. Tidak terasa, air mata Gajah ini menetes begitu derasnya layaknya seperti manusia yang mengalami duka hebat.

Ya, Gajah bisa mengeluarkan air mata seperti manusia saat sedang sedih, gundah, dan luka bhatin yang hebat.

Gajah setia ini tidak beranjak pergi dari mayat itu, tetap menunggui mayat temannya hingga petugas kebun binatang mengambil dan menguburkan jasad Gajah yang telah mati ini.

Gajah yang masih hidup itu kembali melangkah lemah gontai dan sendirian tanpa ada yang menemani, karena di kebun binatang itu hanya dirinyalah Gajah yang tersisa satu-satunya.

Ada rasa kehilangan paling pahit yang menyeruak, namun Gajah tak bisa mengungkapkannya.

Berhari-hari Gajah ini tak mau makan walau sudah disediakan oleh petugas di Kebun Binatang. Gajah ini masih sedih mengingat kenangan bersama gajah yang mati tersebut.


Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini?...

Kesetiaan, tidak hanya saat bahagia bersama. Ketika orang yang kita cintai sakit, hampir meninggal dunia atau tak lagi seperti sekarang, kita tak bisa meninggalkan mereka begitu saja. Mencintai tanpa syarat, walau keadaan sudah tak lagi sama. Bila Gajah saja bisa setia, maka kita sebagai manusia seharusnya bisa untuk lebih setia daripada mereka bukan?


Semoga kisah Gajah ini mengingatkan kita tentang komitmen bersama. Mungkin kondisi pernikahan sedang diguncang masalah, mungkin pasangan sedang menderita penyakit parah atau yang lain. Tetap bersatu dan bersama, menjaga kesetiaan.

(sumber: Wiyoro.cerita.motivasi.kehidupanislam)

Inspirasi Motivasi lainnya dapat dibaca disini...
50 Cerita Motivasi Kehidupan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler