Calon Guru Penggerak; I Putu Susila Darma
PERISTIWA
Berikut adalah kesimpulan yang dapat saya sampaikan
mengenai kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya
pahami Ketika awal mempelajari modul. Pada intinya modul 1.1 dan 1.2 tidak
terlepaskan dari cara kita memandang diri sebagai Calon Guru Penggerak dalam
konteks pendidikan dan pembelajaran. Isi modul 1.1 adalah Filosofi Pendidikan
Ki Hadjar Dewantara sedangkan isi modul 1.2 adalah Nilai dan Peran guru
penggerak. Pencerahan tambahan yang saya peroleh secara teori adalah pilosofi
pendidikan KHD sangat relevan dijadikan kerangka pendidikan Indonesia dan Guru
penggerak wajib mendalami dan mengimplementasikan pilosofi tersebut dalam kelas
dan Sekolah.
saya
tertarik dengan definisi Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, yaitu :
Pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Setiap anak mempunyai kodrat alam
dan kodrat zaman. Kedua pengertian inilah yang paling menarik bagi saya. Selain
yang lain yang tidak kalah pentingnya pemikiran Ki Hadjar Dewatara tentang
Pendidikan ini saya juga tertarik untuk terus menghayatinya.
Pilosofi
KHD ini sangat terkait dengan kegiatan saya sebagai guru Sekolah Dasar, yang
harus bisa memandang setiap anak mempunyai kodrat alam yang berbeda sehingga
menimbulkan perilaku, sifat, sikap dan motivasi yang berbeda berdasarkan
lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat di mana murid berada. Sehingga
saya harus bisa memilah informasi yang masuk terkait dengan kondisi murid dan
membedakan perlakuan/treatmen yang harus diberikan, sehingga murid tersebut
bisa lebih baik. Tuntunan sebaik apapun, jika tidak didukung oleh kodrat alam
yang baik, maka murid akan sulit utuk mengubah perilakunya, atau hanya sedikit
berubah. Selain itu terkait dengan kodrat alam, maka murid-murid pasti mempunyai
potensi yang pantas ditampilkan/dikembangkan.
Mempelajari
asas trikon, pendidikan Budi Pekerti, perbedaan pendidikan dan pengajaran,
memperbaiki laku murid yang diibaratkan sebagai seorang peteni, mengenal dasar
jiwa anak, teori tabularasa yang sudah tidak relevan, teori negative (siswa
ibarat kertas yang sudah isi coretan samar-samar), sangat ingin saya perdalam
lagi secara detail ilmunya. Kemudian materi permainan anak adalah pendidikan
adalah penguatan baru yang saya dapatkan. Metode Montesori, serta Frobel, dan
Taman Anak/siswa.
Kemudian
ketika saya mempelajari modul 1.2 tentang nilai dan guru penggerak, di sini
saya menemukan pencerahan dan penguatan lagi. Masih di ranah pemberian layanan
pembelajaran kepada anak-anak, bahwa nilai dan peran guru penggerak salah
satunya adalah berpihak pada anak. Sehingga ketika saya memberikan layanan
pembelajaran, saya harus lebih memahami karakteristik murid.
Momen
menantang dan mencerahkan berikutnya ketika saya baru mengetahui 4 kompetensi
guru penggerak, lima nilai guru penggerak, dan 5 peran yang harus dimiliki oleh
guru penggerak. Point-point penting pembelajaran itu akan menjadi pengetahuan
dan wawasan saya dalam membantu manajemen dan pengembangan sekolah. Diri guru
penggerak adalah berpikir system, memahami perubahan, berpikir asset, membangun
keselarasan (koherensi), dan bertanggung jawab. Pada intinya Guru penggerak
diharapkan mampu menumbuhkan Sekolah dan Ekosistem Pendidikan agar berpihak
pada murid.
PEMBELAJARAN
Keterkaitan
antara modul 1.1 dan 1.2, yang dapat saya maknai adalah guru penggerak harus
mampu menciptakan pembelajaran dan ekositem sekolah sesuai dengan pilosofi KHD.
Nilai dan Peran Guru Penggerak juga diejawantahkan dalam bentuk
tindakan-tindakan yang didasari pilosofi KHD. Guru penggerak harus berfokus
pada murid dan berusaha menggali potensi-potensi murid yang masih terpendam
seperti diistilahkan dalam teori gunung es. Guru penggerak menggunakan profil
pelajar Pancasila sebagai tolak ukur utama dalam mengembangkan kompetensi
siswa.
Sebagai
guru penggerak maka harus memahami filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara,
seperti tujuan pendidikan (memerdekakan manusia, menjadikan manusia selamat dan
Bahagia), filosofi tri rahayu (Hamemayu Hayuning Sarirom, Hamemayu Hayuning
Bongso, Hamemayu Hayuning Bawono), pilosofi Trikon (Kontinu, konvergensi,
konsentris), Filosofi Triloka (Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso,
Tut Wuri handayani), serta filosofi tringa (Ngerti, Ngeroso, Ngelakoni), dan
masih banyak lagi teori lainnya harus diimplementasikan bukan hanya untuk
dipelajari di atas kertas.
PEMBELAJARAN
Ketika
mempelajari modul 1.2 ini benar-benar saya mendapatkan sesuatu yang luar biasa
dan bermanfaat. Kalau selama ini pemahaman saya tentang filosofi Pendidikan KHD
hanya sekilas dan itu biasanya saya searhing diinternet. Tetapi ketika
mempelajari modul-modul ini saya mendapatkan informasi yang sangat penting
sekali dalam hubungan saya dengan murid-murid dan sebagai guru yang kompeten
Sebelum
mempelajari filosofi Pendidikan KHD dan Nilai serta peran Guru penggerak, saya
hanya mempunyai pikiran, bahwa murid-murid seperti gelas/kertas kosong yang
harus diisi, serta perlakuan terhadap semua murid hampir sama walaupun ada
perbedaan perlakuan tetapi itu tidak mendasar. Tetapi sekarang saya berpikir,
bahwa murid-murid sudah terisi wadahnya bahkan mungikin sudah hampir penuh.
Tugas saya sekarang membimbing sehingga yang sudah ada semakin bagus dan
bertambah pengetahuan dan wawasannya. Serta bertugas menggali potensi yang
masih terpendam untuk segera dimunculkan.
Sebelumnya
saya juga berpikir bahwa hanya Kepala Sekolah yang memipin manajemen Sekolah
dan Pengembangan Sekolah. Namun saat ini saya menyadari bahwa Guru Penggerak
itu adalah agen perubahan di Sekolah yang dapat memberikan dan membawakan
pengaruh baik kepada kepala Sekolah, warga sekitar Sekolah, dan termasuk juga
warga masyarakat. Guru Penggerak tidak mesti berada dalam posisi/jabatan
Pimpinan namun harus senantiasa bergerak, tergerak, dan menggerakan ekosistem
sekitar.
PENERAPAN
KEDEPAN (RENCANA)
Rencana
pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan
sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya
sebagai Guru Penggerak diantaranya: 1) Dalam rangka mengembangkan diri, maka
saya akan mengikuti kegiatan-kegiatan yang akan menambah wawasan dan
keterampilan saya sebagai pendidik menuntaskan pelatihan mandiri di PMM, dan
sebagai Guru pada umumnya secara mandiri saya akan melaksanakan kewajiban
sesuai 4 kompetensi guru penggerak, nilai, dan peran guru penggerak.
2)
Mengadakan kegiatan bersama guru-guru lainnya dalam rangka pengembangan diri
masing-masing diantaranya kolaborasi dalam pembelajaran proyek, pembinaan
kegiatan ekstrakurikuler, dan desiminasi materi penyegaran/penguatan kompetensi,
3) Selalu merefleksikan setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas sehingga
mendapat umpan balik tentang pemberian layanan pembelajaran tersebut baik dari
murid maupun dari teman sejawat.
4)
Berkolaborasi dengan semua guru untuk memposting inovasi pembelajaran di kelas
lewat media sosial sekolah dengan demikian mereka akan terdorong untuk membuat
pembelajaran yang inovatif, 5) Memperlakukan murid sebagai insan yang
berpotensi baik, dan insan yang mempunyai hak untuk bergerak sesuai pilihannya
dengan diiringi tuntunan yang baik dari para guru, 6) menggerakan komunitas
praktisi didalam Sekolah maupun diluar sekolah, serta 7) memberikan coaching
bagi guru-guru yang mengelami kendala dan meminta bantuan