“Bukan
hilangnya kaki atau mata yang menjadi hambatan sukses, namun pikiran Anda yang
paling penting. Keyakinan yang terbatas adalah penjara yang merusak”
-Penulis-
Hubungan
kisah yang sudah saya jelaskan pada artikel-artikel sebelumnya dengan yang
dijelaskan sekarang, sekiranya bisa dimengerti sendiri. Sesuatu pernyataan yang
dapat saya berikan ialah kecerdasan yang terbatas tidak mestinya membuat
manusia itu minder, tetapi kita masih dapat menyisakan sebuah keberanian dan
kemauan untuk bisa hidup lebih baik dari sekarang. Keyakinan yang menyatakan
bahwa orang yang sedikit bodoh, tetapi punya kemauan dan semangat yang tinggi,
maka orang tersebut akan dapat bertahan dan secara perlahan bisa meraih kesuksesan.
Orang
lulusan sekolah dasar, tetapi punya loyalitas dan kemampuan mempengaruhi orang,
maka banyak orang yang akan setia kepada orang tersebut. Lihat
saja Ibu Menteri kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang tanpa disangka
olehnya telah mendapat penghargaan piagam promosi Doktor. Ibu Susi saat ini
resmi menyandang gelar Doktor honoris causa bidang kebijakan, pembangunan,
kelautan, dan perikanan dari Universitas Diponegoro (Undip) walaupun sebelumnya
Ibu Susi hanya berijazah SMP (Nusa Bali, 04/12/2016). Penyematan gelar
kehormatan itu berhak diberikan berkat kebijakan Ibu Susi yang telah mampu
mewujudkan kesejahteraan dan kedaulatan Negara, kata Rektor Undip Semarang Yos
Johan Utama dalam acara penganugerahan gelar doktor honoris causa di Gedung Prof.
Soedarto Undip Semarang pada tanggal 03 Desember 2016 yang lalu.
Kisah
Ibu Susi bisa kita jadikan sebagai contoh yang sangat inspiratif bagi banyak
orang. Kehidupan Anda saat ini yang serba pas bahkan miskin sekalipun, tetapi
Anda masih punya sifat yang manusiawi yaitu sebuah keharusan dan kesadaran
untuk berucap kata syukur atas sedikit rejeki yang bisa diperoleh. Inilah
bagian unik dari kehidupan manusia. Kehidupan ini terus menerus akan berubah,
yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri, apapun yang akan kita tekuni,
baik itu di dunia bisnis, politik, jasa, atlet ataupun profesional dan
bidang-bidang lainnya. Tidak ada yang bisa menebak bagaimana kehidupan kita
selanjutnya seperti Ibu Susi. Kita hanya bisa bekerja, dan terus bekerja sampai
pada akhirnya kita layak mendapatkan apa yang mestinya kita peroleh.
Semua
kondisi itu selalu dalam keadaan berubah terus menerus, demikian pula dengan
kondisi sukses atau gagal yang kita alami hari ini, semuanya tidak tetap selalu
berubah dari waktu ke waktu. Tidak ada seseorang yang akan menjamin tidak ada
sesuatu yang tidak pernah berubah di dunia ini. Mungkin saja hari ini Anda
adalah seseorang yang sedang menahan luka besar yang terus-menerus merasa
disirami air garam kehidupan. Tetapi percayalah ketika luka itu sembuh, Anda
akan tahu rasanya bagaimana menikmati antara kepedihan dan kegembiraan.
Manusia
memiliki segala sesuatu yang berbeda dengan manusia lainnya. Meskipun terlahir
dari satu perut, manusia tidak pernah memiliki kesamaan sifat. Manusia lahir
telah dibekali sifat-sifat yang akan bisa tumbuh dan dipengaruhi oleh
lingkungan yang ada disekitarnya. Sifat-sifat tersebut dapat diartikan sebagai
sebuah kemampuan ketika manusia itu telah menjadi dewasa. Baik itu kemampuan
dalam bidang akademik maupun kemampuan di luar akademik. Dan itu diyakini
sebagai sebuah kodrati dalam hidup manusia.
Banyak
orang pintar di dunia ini, tetapi masih banyak pula fenomena yang belum bisa
terjawab oleh manusia. Ada orang pintar tapi hidupnya tidak sukses, tapi ada
orang yang hanya mengenyam pendidikan tingkat bawah mampu menjadi raja di
Negeri ini bahkan di dunia. Ada orang kaya, tetapi tak pernah mau bersedekah
dengan yang membutuhkan, tetapi ada orang miskin justru sebagian hasil kerja
kerasnya mau disumbangkan ke panti asuhan. Anda tipe manusia yang mana? Namun
yang jelas patut kita yakini bahwa kebanyakan emas itu memang tergali dari otak
kita. Otak manusia adalah sumber dari apa yang kita lihat dan kita nikmati hari
ini. Bahagia atau tidak, kaya atau tidak, otak kitalah sumbernya.
Kita
lihat kehidupan Bill Gates, satu dari sekian banyak orang kaya di dunia yang
kekayaannya tidak lagi terhitung jari tangan memandang bahwa bidang ekonomi dan
bisnis dipandang lagi tidak menguntungkan jika tidak lagi mau memberi manfaat
pada bidang kehidupan yang menyentuh aspek kemanusiaan. Inti dari gagasan Gates
seorang inovator besar ini merupakan kreatifitas di bidang pelayanan
kemanusiaan. Menyongsong peradaban baru yang lebih manusiawi ke depan,
diwujudkan Gates dengan memberikan perhatian yang lebih besar kepada Negara
tertinggal di Afrika yang sebagian besar penduduknya menderita busung lapar,
keterbelakangan, dan berbagai penyakit lainnya. Alhasil tindakannya itu Ia
rasakan dapat mendatangkan kebahagian lebih banyak dari sebelumnya.
Lantas,
apa yang menyebabkan orang pintar, orang kaya atau pun orang bodoh sekalipun
mampu menempuh kehidupan ini? Tidak lain, karena manusia itu sanggup bekerja,
berusaha, sanggup berkomunikasi antar sesama, sadar akan dirinya, dan peka
terhadap lingkungan sosialnya sama seperti Gates. Dan inilah yang bisa kita
anggap sebagai kemampuan lunak yang dimiliki oleh setiap manusia atau soft
skill. Soft Skill inilah saya sebut sebagai emas yang tersimpan dari otak
manusia. Otak yang dipenuhi soft skill yang baik akan menggerakan otot-otot
kita yang selama ini pasif.
Gates
memiliki otak emas. Otak gates mendesain mental dengan gagasan yang cemerlang.
Ia memiliki keyakinan yang tinggi akan potensi diri untuk maju. Otak ini adalah
emas yang setiap orang menginginkannya. Otak ini memiliki kekuatan yang sangat
istimewa karena akan dapat membawa seseorang ke tujuan tertingginya. Otak yang
seperti ini memiliki banyak akal dan kemampuan energik dalam menyelesaikan
berbagai rintangan yang terjadi di setiap kehidupannya. Otak ini sangat berani
dan memiliki kemauan yang kuat untuk berhasil. Otak inipun telah terbukti mampu
mengubah dunia.
Orang-orang
sukses seperti Gates dan Ibu Susi Pudjiastuti ini memiliki prinsip dalam otak
emasnya bahwa Tuhan memberikan manusia itu potensi yang sama adilnya. Pikiran
yang memiliki kekuatan dahsyat. Manusia dengan otak emas ini berani berkata
dalam dirinya, jika orang lain bisa, dia juga bisa bahkan lebih baik lagi dalam
mencapainya. Si otak emas akan selalu berpikir bahwa diri mereka istimewa,
unik, dan merupakan mahakarya agung dari Sang Pencipta. Si otak emas berpikir
bahwa sesungguhnya potensi itu ada di dalam setiap manusia yaitu otak dan
pikiran mereka. Berdayakan otak emas Anda untuk meraih apapun yang Anda
inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar